Alhamdulillah, setelah saya
menikah di tanggal 13 November 2016. Tuhan langsung memberikan
kepercayaan untuk saya dan suami dengan memberikan kami buah hati. Kami
senang bukan main, karena diberikan kepercayaan langsung secepat itu.
1 Bulan
H-1
perkiraan haid, saya masih zumba dikantor untuk menyegarkan badan karena badan saya terasa sangat tidak enak. Saat hari H harusnya saya haid, saya belum haid.
Padahal selama ini haid saya datang teratur dan sesuai dengan aplikasi (Saya pakai aplikasi untuk mengetahui perkiraan tanggal berapa datang haid).
Belum ngomong sama suami, karena dalam pikiran mungkin besok kali baru
keluar. Ternyata sampai 3 hari, saya belum haid juga. Suami saya beri
tahu, dan kami memutuskan beli testpack. Kami beli 2 testpack dan
langsung malam itu saya cek. Saat muncul hasil, keluar 2 garis namun
yang satunya agak samar (tidak terlihat sangat jelas). Untuk meyakinkan,
testpack yg satu lagi saya coba saat pagi hari. Hasilnya 2 garis juga,
namun yang satu garis lebih samar dari testpack sebelumnya. Akhirnya
kita memutuskan kedokter saja untuk memastikan. Tadinya buta banget soal
kehamilan, dr obgyn yg bagus, dsb. Tapi setelah googling, ketemulah
saya dengan Dr. Ridwan SpOG yang berpraktek di RS Kemang Medical Care
yang menjadi rekomendasi banyak ibu-ibu.
Saat
dicek, ternyata benar!! Di rahim saya sudah terlihat kantung kehamilan
yang bentuknya masih sangat kecil. Alhamdulillah, ini benar-benar rejeki
yang luar biasa dipenghujung tahun 2016.
Positif! |
2 Bulan
Janin
sudah terlihat saat umur 7 minggu saya kembali kontrol ke Dr. Ridwan.
Disinilah mulai perjuangan saya menjadi wanita hamil. Mual sepanjang
hari, muntah setiap malam. Pusing, lemas, semua bercampur menjadi satu.
Badan saya mulai beradaptasi dengan kehadiran dede dalam perut saya.
Hi, Baby. |
3 Bulan
Mual
dan muntah makin-makin bertambah. Setiap malam setiap makan apapun
pasti keluar lagi. Nafsu makan juga berkurang. Saat kontrol ke Dr.
Ridwan, beliau bilang wajar tentang kondisi yang saya alami itu. Asal
asupan makanan & minuman bergizi harus tetap masuk untuk pertumbuhan
janin. Untungnya saya masih sangat doyan minum susu dan jus. Jadi saya
hajar badan saya dengan susu jika sehabis muntah dan ketika mual saya
minumkan jus campuran buah sayur untuk nutrisi pertumbuhan janin. Entah mauan ibunya apa anaknya, saya pergi kemping ke Bandung untuk nemenin pak suami motret pre wedding di Ranca Upas. Selama perjalanan dan kemping mual saya malah hilang loh! ;p
Ranca Upas |
4 Bulan
Dibulan
ke 4 ini saya sempat dirawat dirumah sakit karena badan saya lemas
sekali dan sering pusing. Akibatnya ternyata karena saya tidak
berolahraga atau at least menggerakan badan saat kehamilan, sehingga
aliran oksigen di tubuh tidak menjalar sempurna ke otak dan bagian lain.
Memang selama 4 bulan hamil saya ga pernah sama sekali olahraga, jalan
kakipun tidak pernah. Padahal sebelum hamil, saya termasuk orang yang
sangat senang olahraga. Zumba 2 kali seminggu, kadang suka lari sehabis
pulang kerja.
Rawat inap |
5 Bulan
Untuk refreshing, saya dan suami memutuskan pergi babymoon ke Malang. Kenapa refreshing?
Karena
selama 5 bulan kebelakang kehamilan, perasaan saya selalu dihantuin
pembicaraan orang-orang sekitar. Ya inilah, ya itulah. Curhat sama dr.
Ridwan, doi bilang "Jangan didengerin, yang menjalani kehamilan ini kan
kamu. Jadi kamu pasti lebih tahu, bagaimana kondisi badan kamu dan apa
yang terbaik buat kehamilan kamu. Kan setiap bulan juga saya cek, selama
semua baik-baik saja kamu ga usah khawatir ". Bener sih.. tapi ya tetap
aja, ini kuping masih menerima komentar orang sana-sini. Katanya sih
itu, deritanya ibu hamil. Hahaha
Babymoon Malang dengan Om dan Tante Baik |
6 Bulan
Dibulan ini mual dan muntah sudah berangsur hilang. Horeee..
Tapi datang lagi yang lain, sakit pinggang dan kaki keram sering datang. Karena apa? Ya karena perut udah makin membesar. Semakin besarnya perut saya, semakin terasa gerakan-gerakan dede bayi yang super aktif ini. Jadi semakin bahagia merasakan hal itu semua.
Oh
iya, bayi yang saya kandung ternyata berjenis kelamin perempuan. Ahey!
Saat itu saya masih buta banget soal melahirkan, akhirnya saya ikut
komunitas "Keluarga Gentle Birth". Untuk bisa mengetahui bagaimana
melahirkan secara aman, nyaman dan tidak takut.
Perut semakin membesaar |
7 Bulan
Perut
makin besar, tapi saya makin semangat menjalaninya. Dr. Ridwan sudah
mengijinkan saya untuk ikut senam hamil. Karena selama ini saya hanya
yoga-yoga lewat youtube saja. Akhirnya ikut senam hamil deh di KMC. Lalu
saat saya mengandung 7 bulan, pas sekali saat bulan puasa.
Alhamdulillah saya hanya bolong 4 hari. Dede dalam perut bisa diajak
kerjasama dalam berpuasa, pinteeer..
Senam Hamil |
8 bulan
Perut
makin membesar, saya pergi mudik ke kampung halaman suami dengan
kereta. Minta ijin dulu ke dokter Ridwan, ternyata boleh karena kondisi
saya dan bayi sehat-sehat. Lebaran di Brebes, sambil bawa-bawa dede
dalam perut. Nambah pengalaman deh jadinya. Biar dede nya seneng
jalan-jalan juga. Hihi
Alun-alun Brebes |
9 Bulan
Masuk
bulan ini, perasaan makin gak karuan. Deg-degan mau lahiran, tapi
excited juga mau ketemu tamu agung. Sudah melakukan berbagai cara untuk
bisa cepat bertemu dengan dede (induksi alami, main birthing ball, pijat
accupresure, nonton tv sambil jongkok hahaha) tapi ternyata dede belum
mau keluar.
Sampai akhirnya di minggu 39, dede
baru ngasih tanda-tanda mau muncul kedunia. Lalu keluarlah Baby R ke
dunia pada tanggal 7 Agustus 2017.
First Family Selfie |
Alhamdulillah,
dengan lahirnya Baby R itu menjadi tanda bahwa saya terlahir juga
menjadi seorang ibu. Semoga dengan ijin Allah, saya bisa menjalani peran
saya menjadi seorang ibu yang baik.
Welcome Baby R!
Baca:
Rinjani's Birth Story, 7 Agustus 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar