Jumat, 21 Oktober 2016

Wedding Preparation: (7) Pengarahan Nikah di KUA

Hari semakin mendekat, yang mana berarti semua persiapan sudah hampir berkurang karena sudah dipersiapkan dan yang bertambah adalah rasa deg-degan. Kali ini gue mau cerita sedikit mengenai Pengarahan pernikahan di KUA.

Mungkin banyak KUA yang tidak mengadakan Pengarahan Pernikahan di KUA, namun banyak juga yang mengadakan. Sebenarnya seberapa penting sih hadir di pengarahan tersebut? Eh, sebelum kesitu mungkin pertanyaan ini dulu yang harus kita cari tahu jawabannya, seberapa penting sih diadakan pengarahan pernikahan?

Sumber

Pengarahan Pernikahan itu menurut gue adalah pengetahuan awal seberapa siap kita untuk bisa menjalankan suatu rumah tangga. Mungkin kalian yang seumuran sama gue sudah sedikit memahami arti dan tujuan pernikahan. Namun, di Indonesia Minimal umur pernikahan itu ada pada laki-laki berumur min 19 tahun, wanita berumur min 16 tahun. Bayangkan di umur segitu kita menikah, tahu apa kita tentang pernikahan? Ya orang tua pasti sudah memberikan informasi, namun perlu juga mendapatkan pengetahuan tersebut dari yang pakar di bidangnya (orang KUA).  Nah, bisa dibilang pengarahan itu diadakan untuk menambah pengetahuan kita

Nah sekarang membahas seberapa penting sih kita hadir dalam pengarahan pernikahan itu. Menurut gue, sesaat setelah gue menghadiri pengarahan pernikahan, pikiran gue mengenai tujuan menikah itu bukan hanya untuk ibadah, tapi lebih dari itu. Membangun rumah tangga itu tanggung jawabnya sangat besar, bukan hanya dari suami melainkan istri juga. Suami dan istri adalah mitra demi terbangunnya kehidupan rumah tangga yang layak dan sesuai.

Now about the Pengarahan di KUA. KUA gue nanti, KUA Tanah Abang, termasuk KUA yang mengadakan Pengarahan Rutin untuk para CaPeng. This is really good, karena ada juga KUA di Jakarta yang tidak mengadakan Pengarahan loh. I’m the lucky Capeng :D !! Pengarahan dimulai jam 9 pagi diawali oleh mengisi absen dan bertanya satu-satu kapan sajakah para capeng yang hadir mengadakan ijab Kabul. Lanjut ke inti acara, sesi pertama yang disampaikan adalah apa sebenarnya tujuan pernikahan itu dan menjelaskan mengenai rukun nikah.

Rukun nikah itu ada 5, yaitu: (1) Mempelai Pria, (2) Mempelai Wanita, (3) Saksi, (4)Wali, (5) Ijab Qobul. Jika ada satu yang tidak lengkap dari kelima itu, ya berarti pernikahannya tidak sah.

Lalu diberitahukan juga kita mengenai siapa saja yang bisa menjadi Wali, mengenai Poligami, Cerai, dan Mandi Wajib. (ahahaha, mandi wajib dibahas jugaaa tjoi). Pengarahan selesai pukul 11:30 ditutup dengan kata-kata:
Rumah Tangga itu intinya adalah Sejuta Sabar & Pengertian. Eh, maksudnya bukan harus banyak-banyak sabar dan pengertian loh. Tapi...........

SEtia, JUjur, TAat, sabar dan pengertian.



Selamat Menuju Rumah Tangga :)

1 komentar: