Ya sebagai wanita kelahiran Bandung, kayaknya saya gak bisa jauh-jauh dari kota tercinta ini. Kalo dibilang saya orang Bandung, ya engga juga sih. Saya tuh cuman numpang lahir, dan hidup selama 5 tahun disana. Jadi mau beberapa kali ke Bandung pun, kalo ditanya kemana lewat mana, ya.... tetep gak afal.
Jalan-jalan Bandung kali ini, saya ditemani oleh rekan-rekan kantor saya yang sangat bersemangat sekali. ( kayak ga pernah kebandung ajeh )
Senin, 28 Desember 2015
Jam 07:30 kita semua ( Saya, Linda, Marcel, Ruri, Anita ) sudah berkumpul di Stasiun Gambir, karena kereta kita dijadwalkan berangkat pukul 08:30. Sambil menunggu, sambil mencari sarapan, dan sampai akhirnya kereta datang dan kita berangkat. Singkat cerita, pukul 12:00 sampailah kita di Stasiun Bandung. Oiya, jalan-jalan kali ini kita tidak ada yang menyewa kendaraan pribadi satupun, jadi kemana-mana kita lakukan dengan JALAN KAKI. ( Macem Bule )
Stasiun Gambir |
Dari Stasiun Bandung, bertolaklah kita ke hotel terlebih dahulu. Hotel yang sudah kita booking berada di jalan Asia Afrika, kalo dari Gedung Merdeka ( tempat Konferensi Asia Afrika ) tinggal lurus aja sampe. Lumayan lah jalan kaki selama 30 menit, plus nyasar 15 menit, jadi 45 menit saja kakak. Oiya, kita menginap di Hotel Ibis Asia Afrika dan memesan 2 kamar dengan mengeluarkan kocek Rp 800ribu.
Setelah makan siang dan istirahat sebentar, malam hari memanggil kita untuk jalan-jalan menikmati udara malam. Asek! Braga kita pilih untuk bisa menikmati suasana malam hari kota Bandung. Saya akui, Bandung yang sekarang sudah memiliki lingkungan yang nyaman untuk berjalan-jalan, apalagi di kawasan Braga yang terlihat sangat Eropa sekali.
Braga Malam Hari |
Terowongan Asia Afrika |
Samping Gedung Merdeka |
Selasa, 29 Desember 2015
Hari ini kita semua agak kesiangan. Rencana awal jam 8 sudah jalan, ternyata jam 8 baru bangun. Glek!
Akhirnya siap-siap dengan kilat sekalian Check Out, lalu kita jalan ke Museum Konperensi Asia Afrika ( Tulisannya beneran Konperensi loh! ). Biaya masuk di museum ini free alias gratis, kalian hanya diminta menulis buku tamu saja, dan malah kita di kasih peta Bandung secara cuma-cuma!
Well, museum ini sangat hebat. Beberapa puluh tahun yang lalu, sebuah konferensi besar dilaksanakan disini. Bisa kebayangkan suasananya pada saat itu? Semua lengkap digambarkan oleh cerita dan foto-foto yang dipajang di Museum ini. Pokoknya keluar dari Museum ini pasti pintar! Pindah ke ruangan selanjutnya dari ruangan Pameran, kita keruangan tempat dilaksanakannya Konferensi. Ruangan yang sangat luas dan megah. Entah kenapa auranya sangat terasa beda berada diruangan sebesar ini.
Dalam ruangan Konperensi |
Museum pertama selesai, dari situ rencana selanjutnya kita akan makan siang di jalan Riau, lebih tepatnya di Warung Misbar. Saat diperjalanan, sempat dihadang sebentar oleh dua orang yang tidak dikenal. Tunggu, jangan panik. Dua orang itu adalah kru Net Tv yang ingin mewawancari mengenai testimonial kita tentang Pedestrian di Jalan Riau yang sudah diperbaharui ini. :p ( Bisa ditonton saya di wawancara di link ini... :p )
Warung Misbar, mungkin sudah banyak yang mengetahui mengenai hal itu. Warung dengan konsep makan sambil nonton layar tancep ini sangat oke juga. Film-film yang ditampilkanpun film-film layar tancep sob! Warkop DKI, Benyamin S, semua ada. Makanannya juga lengkap dan bervariasi, ala-ala masakan rumahan begitu. Sedap deh pokoknya!
Warung Misbar |
Dari Warung Misbar kita lanjut ke next stop. Tapi berhubung ini udah kepanjangan sekali, dilanjut ke Part 2 ya. Takut kalian-kalian males bacanya kalo udah kepanjangan.. Apalagi baca tulisan saya. :D
Yuk lanjut part 2!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar