Sabtu, 18 April 2015

Cerita Singkat ke Purwakarta. ( Purwakarta, 11 - 12 April 2015 )

Hola!
Apakabar saudara-saudari?
Sehat?
sehaaaaattttttt
Bahagia?
bahagiaaaaaa
jomblo?
jomblooooooo. *loh

Di postingan kali ini, gua mau share mengenai pengalaman perdana gue naik KA Lokal dan jalan-jalan singkat gue di Purwakarta.

KA Lokal? Apa tuh KA Lokal?
Jadi KA Lokal itu adalah salah satu bagian dari Kereta Api Indonesia juga yang melayani rute lokal seperti Cikampek, Purwakarta, Merak, Rangkasbitung. *mm masih ada lagi gak ya?
Nah, kali ini bertepatan dengan adanya acara nikahan sepupu gua di Purwakarta. Jadilah gue cari tahu mengenai semua yg berhubungan dengan KA Lokal ke PWK alias Purwakarta. Search di web KAI, lihat ada layanan KAI lewat email. Alamatnya adalah Kontak_pelanggan@kereta-api.co.id. Karena balasannya agak lumayan lama, gua memutuskan untuk telp saja ke contact centre nya, 121. Setelah bla bla bla, gua dapat informasi kalo Patas Purwakarta itu ada 3 jadwal setiap harinya yaitu jam 10.45, 11:45 dan 16:35. Tiketnya seharga Rp 6.000 saja dan bisa dibeli 2 jam sebelum keberangkatan.


Jam setengah 3 gue udah ada di Stasiun Jakarta-Kota, tapi ternyata antriannya udah melingker-lingker. Cape dehh. Tapi setelah keringetan ngantri, jam setengah 4 kita udah dapet tiketnya. Aman! Yang keren dari kereta ini adalah, walau kereta lokal tapi berangkatnya tepat waktu juga loh. Pukul 16:35, sang masinis udah memberangkatkan rangkaian kereta yang sudah kitaa tumpangi. Suasana di kereta masih lumayan kondusif sampai akhirnya berhenti di stasiun Kemayoran utk menaikkan penumpang lagi. Karena memang kereta ini adalah kereta tanpa tempat duduk, ya yang ga kebagian duduk otomatis berdiri dengan cantik. 
Suasana Mengantri Tiket KA Lokal
Dalam KA Patas Purwakarta

Kurang lebih 2 jam perjalanan sudah dilalui oleh kereta api. Cahaya yang masuk dari jendela pun mulai menghilang berganti gelap. Akhirnya jam 19.15 kita sampai lah di Purwakarta disambut oleh gemerintik hujan yang tidak terlalu deras. 

Yang bikin gue tercengang adalah, saat keluar dari stasiun. Mata gue disambut dengan pemandangan lampu-lampu yang wuaawww banget. Kuping gue dimanjakan oleh lagu-lagu khas sunda yang diputar saat itu juga. 




Selain itu, dikanan dan dikiri jalan malam kali ini buanyaakk sekali orang=orang jualan makanan. Hampir semua ada, dari Sate Maranggi yang khas Purwakarta sampai Sosis Bakar yang sedang fenomenal karena disetiap tempat pasti ada. Gue putuskan malam itu hanya membeli satu bungkus sate maranggi dan taro tea untuk asupan malam. 
Sate Kambing Maranggi + Ketan Bakar

Pas sampai dihotel, ternyata seluruh sodara-sodara maupun tante - tante gue sedang jalan-jalan malam juga menikmati suasana Purwakarta di malam hari. Lalu sang security hotel tiba-tiba ngasih informasi yang sangat menawan,

"Nanti kalo jam setengah 9 ada pertunjukan air mancur menari loo mba di dalam situ"
"Wuah bagus dong pak! Tar saya kesana deh"

Liat jam tangan ternyata masih jam 08:00, masih ada waktu 30 menit untuk masuk kamar dulu dan ganti baju. Okeh, mari berubahhh!!

Oiya, kali itu gue nginepnya di Hotel Grand Situ Beuleud yang letaknya ada di komplek Situ Beuleud. 

Apasih situ Beuleud? 

Situ Beuleud itu adalah Situ = Danau, Beuleud = Bulat. Jadi dibilang situ beuleud karena danau ini bentuknya bulat...seperti bola pingpong. *lahh..
Jadi situ beuleud ini dibuat di tahun 1800-an ( Udah tua banget dong yah ) yang fungsi nya adalah sebagai sumber kehidupan masyarakat pada saat itu. Nah makin kesini, selain jadi sumber air untuk masyarakat. Situ Beuleud ini juga dijadikan tempat wisata juga. Begituuuuu... 

Pertunjukan air mancur menari sudah dimulai, pemandangan gue kali itu masih lumayan sedikit terganggu kepala-kepala orang yang ada didepan. Melipirlah gue agak kesamping lagi, agar pemandangan bisa terlihat jelas. Air mancurnya menari diiringi lagu-lagu khas daerah. Wah, pemandangan yang sangat priceless sekali! 



Gue gak ngeh juga pertunjukannya ditampilkan berapa lama, pokoknya pas udah gelap bubar aja. Gue juga gak bisa explore tempat itu sampai malam lagi. Karena besok pagi-pagi buta gue harus sudah siap berdandan dan bersanggul. 

Okey di penghujung cerita kali ini, 
- Saya mengucapkan Happy Wedding buat Allan dan Rike, semoga menjadi keluarga yang SaMaWA. Aminnn

Allan & Keluarga Besar

- Saya mengucapkan terimakasih juga untuk partner seperjalanan saya, Mr. Mustofa. 

Bapak dan Ibu Negara

- dan segenap kru yang bertugas undur diri dari sini ( Berasa pembawa acara )


Ciao!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar