Selasa, 24 September 2013

Jelajah Pulau Tunda yang tidak tertunda

Beberapa waktu lalu tepatnya 15-16 Juni 2013, saya masih bisa menyempatkan diri runaway ke suatu tempat yang jauh dari Ibukota. Padahal lagi gencar-gencarnya bikin tugas akhir, tapi kemane-mane mulu. Ya itulah saya, yang bikin saya semangat dalam mengerjakan sesuatu itu ya musti lihat yang indah-indah dulu, biar otak dan hatinya gak mampet, jaelah!

Pulau ini berada di sebelah utara teluk banten, yang kalo kesana, kita musti membelah lautan dengan menggunakan kapal dalam waktu kurang lebih 3 jam.
Kenapa saya ke pulau ini?
Konon katanya, kehidupan bawah lautnya sangat biyutipul! Bergegaslah saya kesana, karena saya sangat cinta pantai dan laut!



Sabtu pagi jam setengah 5, saya dan nenot sudah menyiapkan diri, setelah tidur yang "sangat nyaman" kami rasakan di sekre tercinta kami. Plus masmus yang sudah berulang kali nelp dan membangunkan kita. Akhirnya kita jalan ke sevel pejaten tempat meeting point pertama untuk rombongan UNAS. Oiya untuk perjalanan kali ini, hanya ber 11 orang.  15 Menit di sevel pejaten, rombongan Unas pun berdatangan, imey+hendro, Ka adi, dan terakhir ka abim dan adiknya, Jihad.
Langsung jalan lah kita ke meeting point kita, tempat keberangkatan menuju Terminal Serang, dari Kampung Rambutan.
Setelah bertemu mada sang guide dan dua temannya. Langsunglah kita naik bus menuju terminal Serang. Selama 2 jam perjalanan menuju serang, kita hanya habiskan untuk melanjutkan tidur yang tertunda menuju pulau tunda. hahaha

Pukul 9.00 Kita sampai di Terminal serang, dan langsung naik angkutan carteran menuju Dermaga Karang Antu, yang menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit. Di dermaga, kita isi perut yang sudah keroncongan ini sebelum melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan. Setelah kenyaaaaaanggggg, kita cabcus menuju pulau tunda!
Awal perjalanan dari Dermaga Karang Antu

Selama 3 jam perjalanan menuju pulau tunda ini cukup tenang, karena air lautnya pun tenang, tidak ada ombak besar seperti kalau kita mau ke Pulau Peucang.
Karena perjalanan yang dimulai dari subuh-subuh membuat tidur kita sedikit terganggu, maka dikapal kita tidur saja..
Tak terasa kita mendekat ke dermaga Pulau Tunda, yang kesan pertama saya liat itu too messy dan kotor, mungkin karena pulaunya ditinggali oleh banyak penduduk, sehingga hal tersebut yang membuat seperti itu.
Tapi ada hal indahnya juga, lautnya sangat biruuuuuu.
Dermaga Pulau Tunda

Sampai Rumah tempat menginap kami, kami makan siang, dan segera bersiap-siap untuk snorkling dan menyapa kehidupan bawah laut disana.
Ladies Traveler 
Me, Nenot, Imey

Preparing Snorkling

Main sama ikan-ikaaaannnn

Dan ternyataaaa, bawah lautnya bagus banget! Karangnya bagus, Karang yang bentuk meja (apasih namanya ya lupa) itu juga gedeee! Ikannya banyak, karangnya berbagai jenis! dan gak kotor!
Ah sumpah, ini bagus!
Gak terasa hari udah menjelang sore, kita segera balik kedermaga dan akan menuju spot melihat sunset yang ada di sisilain pulau tunda. Tadi sebelumnya gua udah bilang kan ya kalau pulau Tunda itu penduduknya lumayan banyak, bayangin aja 1 warung itu kalo sekali belanja kekota harus beli dagangan selama 3 bulan kedepan, karena aksesnya yang lumayan lama ditempuh bolak-balik. Selama jalan-jalan banyak juga penduduk yang lagi bersantai di depan rumahnya, sehingga tak enak kalau kita memakai baju snorkling kita tadi selama berjalan-jalan. Untungg bawa kain-kainan. :D
Ruangan Bersalin Pulau Tunda

Sampailah kita ke spot tempat melihat sunset, pinggir pantainya cukup kotor, tapi pantainya bagus, dan ada pohon pantai yang bikin pemandangan senja itu semakin epic.
Sunset at Pulau Tunda

Enjoy Sunset

setelah asik menikmati sunset, kita balik ke penginapan untuk mandi dan makan malam.
Oiya, malam pergantian harinya, si Nenot ulangtahun yaa. Epic banget ulangtahunnya dipulau!!!!!!!!
Besok hari nya kita packing untuk pulang kembali ke rutinitas masing-masing, ke Jakarta kota tercinta kita.
Terimakasih perjalanannya, lads!
Full Team!

Full Team (Again)

Besok kemana lagi ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar